Cara Memilih Hotel Penginapan Syariah Islami

Bagaimanakah cara memilih hotel penginapan syariah Islami? Hotel syariah atau penginapan Islami adalah layanan hunian sementara yang menerapkan prinsip-prinsip syariat Islam dalam aspek operasionalnya. Kemunculan hotel syariah dapat dipandang sebagai respons terhadap hotel-hotel konvensional yang kebanyakan dianggap sebagai tempat maksiat, baik untuk perzinaan maupun peredaran narkoba. Penyelenggaraan hotel syari’ah berbeda dengan hotel konvensional. Contoh yang paling sederhana adalah hotel syari’ah tidak menerima pasangan laki-laki dan perempuan yang belum menikah untuk bermalam di hotel.


 

Ciri utama lain hotel syari’ah ialah mengutamakan aspek kehalalan. Sajian makanan dan minuman yang disediakan hotel syariah harus mengantongi sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bahkan, hal tersebut harus ditampilkan di hadapan konsumen, bukan sekadar klaim atau jargon belaka. Selain itu, nuansa Islami di dalam hotel harus benar-benar diwujudkan. 

Artinya, hotel syariah harus memastikan nilai-nilai ajaran Islam ada di dalamnya, bukan hanya dalam bentuk simbol atau hiasan, tetapi juga pelayanan dan peraturannya. Dengan demikian, suasana yang kondusif akan benar-benar dirasakan.

Sehubungan dengan hal itu, ada sejumlah tips bagi Anda yang hendak merasakan pengalaman singgah di penginapan Islami.




 

Tips-tips berikut berkaitan dengan hal-hal yang harus ada di dalam hotel syariah. Dengan kata lain, jika ada salah satu atau beberapa hal berikut tidak ada maka Anda sebaiknya mencari penginapan lain yang benar-benar dilandasi semangat mengamalkan Al Quran dan hadits Nabi Muhammad ‘alaihissholaatu wa sallam. Adapun hal-hal yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Wajib Memiliki Fasilitas Masjid atau Mushala yang Memadai

Adalah hal yang aneh dan mengherankan bila penginapan yang mengklaim berdasarkan syariah tidak menyediakan fasilitas mushala atau masjid yang layak bagi konsumen. Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa berfirman dalam QS. At-Taubah (09; 18) yang pada intinya menjelaskan bahwa hanyalah orang-orang yang memakmurkan masjid itu adalah mereka yang merupakan orang beriman kepada Allah. Dengan kata lain, sifat orang beriman ialah mendirikan shalat di masjid. Maka, hotel yang mengklaim berdasarkan syariah wajib menyediakan fasilitas ruang ibadah yang memadai sehingga dapat menjamin ketaatan konsumen kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa.

2. Harus Mengumandangkan Azan di Setiap Waktu Shalat yang Dapat Didengar Oleh Tamu

Dalam hal ini, shalat adalah kewajiban agama yang telah ditentukan waktu pelaksanaannya. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt. dalam QS. An-Nisa (04; 103) yang pada intinya menunjukkan bahwa shalat adalah kewajiban yang sudah ditentukan waktunya. Hal ini dipertegas oleh sabda Nabi Muhammad ‘alaihissholaatu wa sallam yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim, yang menyatakan bahwa amalan yang paling dicintai Allah adalah shalat tepat waktu. Berkaitan dengan hal ini, hotel syari’ah hendaknya mengingatkan tamu hotel agar menjaga shalat di awal waktu. Caranya, pihak hotel dapat memasang speaker di setiap kamar atau di sudut-sudut ruangan. Saat waktu shalat tiba, diputarlah suara azan yang dapat didengar oleh setiap tamu hotel.

3. Mencantumkan Izin Resmi Sebagai Hotel Syariah

Selain berpegang pada aturan Alquran dan hadits Nabi Muhammad Saw. , hotel syariah juga harus mengantongi legalitas atau izin resmi. Selain sebagai bentuk ketaatan terhadap pemerintah, hal ini bermanfaat untuk menjaga hotel syariah agar senantiasa berjalan di atas rel. Izin resmi yang dipajang di lobi atau sudut-sudut ruangan hotel akan menjadi pengingat bagi karyawan hotel untuk selalu menjaga akhlak Islami dalam memberikan pelayanan kepada tamu.

4. Tidak Mengizinkan Tamu Non muhrim untuk Bertemu dan Menginap di Kamar

Setiap tamu yang hendak bermalam di hotel akan dicek identitasnya terlebih dahulu. Bagi pasangan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim (belum menikah) dipersilakan dengan hormat untuk mencari penginapan di tempat lain. Hal ini juga berlaku bagi tamu nonmuhrim yang hendak menemui tamu lain di kamar. Kepadanya, dipersilakan untuk menemuinya di lobi. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga diri dari perbuatan zina, sebagaimana firman Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa. di dalam QS. Al-Isra’ (17; 32) yang menyatakan bahwa zina itu perbuatan keji dan mungkar, sehingga harus dijauhi.

5. Tidak Menyediakan Minuman Ataupun Makanan Beralkohol sebagai Konsumsi Tamu

Hotel syariah tidak memberi ruang sedikit pun bagi masuknya barang-barang haram di hotel, termasuk narkoba dan obat-obatan terlarang. Bahkan, sajian makanan dan minuman di hotel juga wajib dipastikan kehalalannya. Dalam hal ini, Nabi Muhammad ‘alaihissholaatu wa sallam. juga pernah menegaskan melalui haditsnya yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim bahwa yang haram dan halal itu sudah jelas perbedaannya. Secara riil, hal ini perlu dibuktikan dengan memasang sertifikat halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Hal yang harus dipahami adalah di dalam hotel syariah secara umum juga terdapat hal-hal yang ada pada hotel konvensional. Jadi, kualitas pelayanan yang diberikan hotel syariah tidak kalah dengan hotel pada umumnya. Sebagai contoh, kamar yang nyaman, restoran yang representatif dan menyajikan hidangan halal, kolam renang (tetapi tamu laki-laki dan perempuan harus dipisah), fasilitas internet, surat kabar pagi, serta hal-hal lainnya.

Salah satu hotel yang menerapkan prinsip syariah adalah Lafapark Hotel Syariah di Cikarang Karawang. Hotel ini menyediakan fasilitas yang cukup lengkap dengan harga terjangkau. Fasilitas yang diberikan di dalam kamar meliputi pendingin ruangan (AC), televisi, serta koneksi internet. Semua itu dirancang agar tamu yang menginap dapat beristirahat dengan nyaman.

Tidak hanya itu, hotel ini juga menyediakan Lafapark Kolam Renang Islami di Cikarang Karawang. Kelebihannya, ada dua fasilitas kolam renang yang dapat digunakan. Kolam renang pertama digunakan untuk umum sedangkan wahana kedua hanya khusus diperuntukkan untuk perempuan. Dengan demikian, kaum hawa dapat bebas bermain air sepuasnya tanpa merasa terganggu. Adanya fasilitas kolam renang sejalan dengan hadits Nabi Muhammad Saw. yang pada intinya memerintahkan umat muslim untuk mempelajari salah satu dari tiga keterampilan, yakni berkuda, memanah, dan berenang.

Fasilitas lain yang dapat dinikmati adalah Lafapark Fitness Islami di Cikarang Karawang. Jadi, setelah beristirahat semalaman di hotel, pada pagi harinya Anda juga bisa menyegarkan tubuh dengan berolahraga di fasilitas fitness center. Artinya, selain menyehatkan pikiran dan hati, Anda juga tetap memperhatikan kesehatan tubuh Anda. Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda yang kurang lebih menyatakan bahwa mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.

Demikianlah uraian terkait cara memilih hotel penginapan syariah Islami. Sebagai seorang muslim, tentu semua syarat di atas tidak akan pernah lalai dari daftar pedoman Anda saat menggunakan jasa penginapan di mana pun berada. Memang, tidak banyak hotel yang menerapkan sistem syariah seperti itu. Namun, kita tetap harus berusaha untuk mendapatkannya agar tidak terjerumus dalam dosa. Dalam hal ini, Lafapark Hotel Syariah di Cikarang Karawang patut menjadi pilihan menarik bagi Anda.

Di tempat ini, ketaatan dan rutinitas ibadah Anda tetap akan terjaga meskipun tidak sedang di rumah. Bahkan, suasana religius sangat terasa meskipun berada di dalam sebuah hotel berbintang yang pada umumnya identik dengan nuansa kemaksiatan.

Lafapark Hotel dan Penginapan Syari’ah

Jl. Raya Rengas Bandung No. 55 – Cikarang Timur – Kabupaten Bekasi

  • Telp: 021-89140714
  • Mobile: 0812-8302-9731
  • Mobile: 0812-8206-0123

Tiket dan Reservasi